Profil Desa Gunungjaya

Ketahui informasi secara rinci Desa Gunungjaya mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Gunungjaya

Tentang Kami

Profil Desa Gunungjaya, Salem, Brebes, mengulas potensi agraris, pembangunan infrastruktur, pemerintahan, dan sosial-budaya. Desa ini fokus meningkatkan kesejahteraan warga melalui semangat gotong royong dan optimalisasi sumber daya alam yang melimpah.

  • Lokasi Strategis dan Karakteristik Agraris

    Desa Gunungjaya terletak di perbatasan Kabupaten Brebes dan Cilacap, dengan topografi perbukitan yang didominasi hutan pinus dan sawah, menjadikan pertanian sebagai pilar utama ekonomi

  • Pemerintahan Progresif

    Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Kuswo, pemerintah desa aktif mengupayakan pembangunan infrastruktur vital, seperti perbaikan jalan melalui sinergi dengan berbagai pihak, untuk meningkatkan konektivitas dan perekonomian warga

  • Sejarah dan Sosial Budaya

    Desa ini memiliki catatan sejarah relokasi akibat bencana alam yang membentuk dua pemukiman (Gunungjaya Lawas dan Anyar) dan diwarnai oleh kehidupan sosial yang kental dengan semangat gotong royong dan tradisi budaya agraris khas masyarakat Sunda-Brebes

Pasang Disini

Terletak di tengah lanskap perbukitan yang menjadi ciri khas Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Desa Gunungjaya berdiri sebagai representasi wilayah agraris yang terus berbenah. Dengan topografi yang didominasi oleh hutan pinus dan hamparan sawah, desa ini menyimpan potensi sumber daya alam yang signifikan seraya terus mengupayakan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Berada di ketinggian antara 500 hingga 1000 meter di atas permukaan laut, suasana sejuk dan asri menjadi identitas geografis yang melekat pada desa ini.

Desa Gunungjaya merupakan salah satu dari 21 desa di wilayah Kecamatan Salem. Secara geografis, wilayahnya menjadi penyangga penting bagi kawasan sekitarnya. Sebelah utara desa ini berbatasan dengan Desa Gunungtajem. Di sisi timur, desa ini bersinggungan langsung dengan Desa Indrajaya. Sementara itu, batas selatannya bersentuhan dengan wilayah Kabupaten Cilacap, yakni Desa Sadabumi dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Sadahayu, yang juga masuk dalam wilayah Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Lokasinya yang berbatasan langsung dengan kabupaten lain menjadikan Gunungjaya memiliki posisi strategis dalam interaksi sosial dan ekonomi antarwilayah.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, Desa Gunungjaya memiliki luas wilayah 5,01 kilometer persegi. Menurut data Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduknya tercatat sebanyak 1.113 jiwa. Dengan luas tersebut, tingkat kepadatan penduduk Desa Gunungjaya berada di angka 222 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan pemukiman yang tidak terlalu padat dan masih menyisakan banyak ruang terbuka hijau.

Secara historis, Desa Gunungjaya memiliki catatan penting terkait mitigasi bencana. Sebuah peristiwa bencana alam di awal tahun 2000-an memaksa sebagian warganya untuk direlokasi ke wilayah Desa Indrajaya. Melalui negosiasi antara pemerintah daerah dan Perum Perhutani, program tukar guling lahan berhasil dilaksanakan, yang kemudian melahirkan pemukiman baru yang dikenal sebagai Gunungjaya Anyar (Baru), melengkapi pemukiman lama yang disebut Gunungjaya Lawas (Lama).

Pemerintahan Desa dan Pembangunan Infrastruktur

Roda pemerintahan di Desa Gunungjaya saat ini dipimpin oleh Kepala Desa Kuswo. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa terus berfokus pada upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, salah satunya melalui pembangunan dan perbaikan infrastruktur vital. Transparansi dan akuntabilitas menjadi salah satu acuan dalam pengelolaan keuangan desa, sebagaimana tercermin dalam Peraturan Desa Gunungjaya Nomor 11 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2022. Dalam dokumen tersebut, pendapatan desa direncanakan sebesar Rp 1.173.666.000 dengan alokasi belanja yang diprioritaskan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Salah satu bukti nyata dari upaya pembangunan ini ialah proyek perbaikan infrastruktur jalan yang menjadi akses penting bagi mobilitas warga dan kegiatan ekonomi. Pada akhir tahun 2023, Pemerintah Desa Gunungjaya menerima bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat senilai Rp 70.000.000. Bantuan ini secara spesifik dialokasikan untuk perbaikan jalan desa.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Gunungjaya, Kuswo, menyampaikan apresiasinya dan menegaskan bahwa bantuan tersebut sangat krusial. "Bantuan ini sangat bermanfaat untuk perbaikan sarana-prasarana jalan desa ini. Rencana kami, bantuan ini akan dimanfaatkan untuk perbaikan jalan desa sehingga masyarakat akan lebih nyaman dan lancar ketika beraktivitas," ujarnya pada Desember 2023. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pemerintah desa dalam memanfaatkan setiap sumber pendanaan untuk kemaslahatan bersama dan menunjukkan adanya sinergi positif antara pemerintah desa dengan pemangku kepentingan lainnya seperti BUMN. Peningkatan kualitas jalan tidak hanya mendukung transportasi warga tetapi juga memperlancar akses untuk kegiatan produksi hasil hutan yang dikelola Perhutani.

Perekonomian Berbasis Agraris dan Potensi Lokal

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Gunungjaya, sejalan dengan kondisi umum di Kecamatan Salem. Data BPS menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di kecamatan ini berprofesi sebagai petani dan buruh tani. Lahan yang subur dimanfaatkan oleh warga Gunungjaya untuk menanam padi sawah serta berbagai komoditas pertanian lahan kering. Selain padi, hasil pertanian lain yang cukup potensial di kawasan ini meliputi buah-buahan seperti mangga, durian, dan pisang, meskipun skala produksinya masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan lokal dan pasar terdekat.

Kawasan hutan pinus yang dikelola oleh Perhutani juga memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat sekitar, baik melalui penyediaan lapangan kerja maupun hasil hutan non-kayu. Keberadaan hutan ini juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan ekosistem dan sumber mata air bagi lahan pertanian warga.

Di luar sektor pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai menunjukkan potensinya, meskipun belum menjadi penggerak utama ekonomi desa. Berbagai produk kerajinan tangan dan olahan makanan ringan yang diproduksi oleh warga di Kecamatan Salem secara umum, seperti anyaman bambu dan makanan ringan, juga menjadi bagian dari lanskap ekonomi Desa Gunungjaya. Pemerintah desa dihadapkan pada tantangan untuk terus mendorong dan memfasilitasi perkembangan UMKM ini agar dapat naik kelas dan memperluas jangkauan pemasarannya, sehingga mampu memberikan nilai tambah yang lebih signifikan bagi pendapatan keluarga.

Kehidupan Sosial-Budaya dan Kearifan Lokal

Kehidupan masyarakat Desa Gunungjaya sangat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang kuat. Hal ini tercermin dari berbagai kegiatan kemasyarakatan yang seringkali dilakukan secara swadaya. Sebagai bagian dari masyarakat Sunda Brebes, dialek dan tradisi yang berkembang di Gunungjaya memiliki keunikan tersendiri, yang merupakan perpaduan antara budaya Sunda dan Jawa.

Meskipun tidak ditemukan catatan spesifik mengenai tradisi adat yang secara eksklusif hanya ada di Desa Gunungjaya, masyarakat di wilayah Kecamatan Salem secara umum memiliki beberapa tradisi yang masih dilestarikan. Salah satunya ialah upacara adat Ngasa, yang biasanya dilaksanakan di Desa Gandoang. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan karunia alam, yang diwujudkan dengan membawa hasil bumi ke tempat-tempat yang dianggap keramat.

Selain itu, terdapat pula tradisi Ambengan yang dikenal di desa tetangga seperti Gunung Sugih. Tradisi ini melibatkan kegiatan makan bersama sebagai simbol persaudaraan, gotong royong, dan ungkapan syukur. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi-tradisi tersebut, seperti religiusitas, kebersamaan, dan rasa syukur, sangat mungkin juga hidup dan menjadi bagian dari norma sosial yang dipegang oleh masyarakat Desa Gunungjaya dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam hal pendidikan, fasilitas formal telah tersedia untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia. Di wilayah ini terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang menjadi basis pendidikan bagi anak-anak desa. Kehadiran fasilitas pendidikan tingkat dasar ini menjadi modal penting untuk memastikan generasi penerus Desa Gunungjaya mendapatkan hak atas pendidikan yang layak. Untuk fasilitas kesehatan, masyarakat umumnya mengakses Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk layanan kesehatan dasar ibu dan anak, serta Puskesmas Pembantu atau Puskesmas Kecamatan Salem untuk penanganan medis yang lebih komprehensif.

Secara keseluruhan, Desa Gunungjaya menunjukkan wajah sebuah desa di pedalaman Jawa Tengah yang gigih bertumbuh. Dengan modal utama berupa kekayaan alam, lahan pertanian yang subur, serta semangat gotong royong warganya, desa ini memiliki fondasi yang kuat untuk melangkah maju. Tantangan ke depan terletak pada bagaimana pemerintah desa bersama masyarakat mampu mengoptimalkan potensi yang ada, terutama di sektor pertanian dan ekonomi kreatif, seraya terus meningkatkan kualitas infrastruktur dan sumber daya manusia untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan.